Gorontalo Sudah Tiga Kali Tuan Rumah Muzakarah Tauhid Tasawuf Tingkat Asean, Berikut Sumatera Utara
Gorontalo, Faktaonline.com – Seminar Muzakarah Tauhid Tasawuf Asia Tenggara ke VI kembali digelar di Gorontalo yang dikenal dengan Serambi Madinah Nusantara Sebelumnya telah dua kali diadakan Seminar Pengkaderan Tingkat Asean di Gorontalo pada tahun 2017 dan 2019.
Dalam kesempatan kali ini diadakan pada kali yang ketiga Muzakarah Tauhid Tasawuf Asean bertepatan dengan milad hari jadi Kabupaten Gorontalo yang ke 349 tahun dengan tema ‘Mengangkat Ajaran Kesufian, Menebar Keadaban dan Kasih Sayang Sejati, Mengokohkan Perdamaian Gorontalo untuk Indonesia.’
Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh tamu dari dalam dan luar negeri ke Kabupaten Gorontalo lebih kurang 1500 orang dari berbagai kalangan baik dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Batam, Bangka Belitung, Jakarta, Bogor, Manado, Malaysia dan Singapore.
Dalam Kegiatan muzakarah kali ini berlangsung 3 hari, mulai 22 – 24 November 2022 di Gedung Kasamat Kabupaten Gorontalo dan kegiatan Zikir Akbar dilakukan di halaman Taman Budaya Limboto Kabupaten Gorontalo.
Kegiatan ini dibuka Bupati Gorontalo, Prof DR Ir. H Nelson Pomalingo M.Pd, dihahadiri Forkopimda Gorontalo seluruh Ormas Islam dan kepemudaan, tokoh pemerintah, ulama, cendikiawan akademisi dari berbagai perguruan tinggi turut mensukseskan acara tersebut.
Muzakarah MPTT ke VI dengan Pemateri ulama-ulama tasawuf Asia Tenggara diantaranya, Abuya Syekh Haji Amran Waly Al Khalidy (Hadharatussyaikh/Murabbi Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Asia Tenggara), Sidi Syeikh Rohimuddin Nawawi Al Bantani (Ketua Kerukunan Ulama Nusantara), KH Syeikh Zein Zarnudji (Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Hikam Cibinong Jawa Barat), KH DR Ali M Abdillah MA (Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat), Syekh Mohd Sofian bin Mohd Farid (Pengurus Madrasah Darul Ulum Al-Ittihadiyah Malaysia), Syekh Johari Mohd Al Muari (Ulama Malaysia).
Dalam acara muzakarah ini juga banyak muncul pertanyaan-pertanyaan dari audiens mengenai tasawuf dan kesufian, dan Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi sebagai pimpinan MPTT Asia Tenggara dan pemateri lainya menjawab langsung pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tuntas. Muzakarah ASEAN ke VI melahirkan resolusi yang sangat penting, adiantaranya ;
1. Ajaran tauhid tasawuf dan tauhid sufi yang dikembangkan MPTT-I adalah ajaran yang haq yang berlandaskan Alqur’an dan Hadits sesuai Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah). Pengamalan hukum syara’ sesuai dengan Mazhab Syafi’i dan 3 mazhab lainnya, dalam bertasawuf berdasarkan kepada ulama-ulama sufi yang muktabar seperti Imam Al Ghazali, Junaid Al Baghdadi, Bahauddin Naqsyabandi, Yazid Al Bustami, Abdul Karim Al Jiili, Ibnu ‘Arabi dan lainnya.
2. Ajaran tauhid tasawuf dan tauhid sufi yang dikembangkan MPTT-I sangat dibutuhkan oleh semua kalangan, agar umat selamat dari kesyirikan zahir dan batin, hal ini sejalan dengan dasar negara kita sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Ajaran tauhid tasawuf dan tauhid sufi yang dikembangkan MPTT-I dapat menjadi salah satu rujukan kurikulum dalam pendidikan nasional dalam mewujudkan revolusi mental agar karakter dan ketauhidan anak bangsa terbentuk sejak dini, merubah pola fikir dan karakter seseorang untuk lebih mencintai Agama dan Negara.
4. MPTT-I membenarkan kitab Insan Kamil sebagai kitab tasawuf yang muktabar dan kitab lainnya yang sejalan seperti : Iqadhul Himam, Futuhul Makkiyah, Tuhfatul Mursalah, Majmu’ Rasail, Ihya Ulumuddin, Jauhar Haqaiq, Manzilis Saiirin dan kitab tasawuf kesufian lainnya, sesuai dengan Keputusan Hasil Kajian Komisi LPBKI Majelis Ulama Indonesia Pusat Nomor : 306/LPBKI-MUI/IX/2020.
5. MPTT-I tidak ada penyimpangan di dalamnya, karena yang diperjuangkan MPTT-I merupakan jabaran daripada rukun agama yang ke-3 yaitu rukun ihsan, dpan dakwah MPTT-I adalah Dakwah Islam Washati sebagaimana misi dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyebarkan Islam Rahmatan Lil’alamin di seluruh wilayah Nusantara.
Dalam celah kegiatan tersebut sempat dilakukan safari dakwah ke kota Gorontalo tepatnya di Pendopo Walikota Gorontalo yang dihadiri oleh seluruh Kepala SKPK Kota Gorontalo dan seluruh jajaran di bawahnya. Kegiatan Muzakarah Tauhid Tasawuf tingkat Asean tersebut sudah 9 kali diadakan, pertama di Meulaboh Aceh Barat di tahun 2010, kedua di Malaysia di tahun 2012, ketiga di Aceh Barat Daya di tahun 2014, keempat di Bogor tahun 2016, kelima di Banda Aceh tingkat Internasional di tahun 2018, keenam di Gorontalo tahun 2022.
“Dan tiga kali dilaksanakan Seminar Pengkaderan, dua kali di Gorontalo di tahun 2017 dan 2019, dan sekali di Batam di tahun 2020. Serta untuk yang akan datang kegiatan muzakarah tingkat Asean akan diadakan kembali di Sumatera Utara, Ujar Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi dalam rilis pada Jumat 25 November 2022.
(Nrd/Syafii hrp)