Realisasikan Pembangunan Jalan Provinsi yang Rusak Parah
Medan, Faktaonline.com – DPRD Sumatera Utara (Sumut) menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian laporan hasil reses pimpinan dan anggota DPRD Sumatera Utara, di gedung dewan, Rabu 7 Desember 2022. Rapat paripurna di pimpin Wakil Ketua – I DPRD Sumatera Utara H Harun Mustafa Nasution.
Di rapat paripurna itu, Ir H Yahdi Khoir Harahap, MBA selaku juru bicara kelompok tim reses dari daerah pemilihan Sumut (Dapil) – V Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara dan Kota Tanjung Balai mengatakan tim reses Dapil Sumut – V banyak menerima laporan dari masyarakat tentang pemberian bantuan subsidi yang tidak tepat sasaran, pembangunan infrastruktur yang belum maksimal, susahnya pelayanan BPJS dari pihak rumah sakit dan bantuan KIP bagi masyarakat tidak mampu.
Selain hal itu, Yahdi Khoir Harahap mengatakan berbagai persoalan atau permasalahan peternakan, perdagangan, kesehatan masyarakat, pendidikan, bantuan masjid, madrasah, sarana prasarana olahraga, pelatihan/keterampilan, pemberantasan narkoba, perbaikan drainase dan pemadaman listrik juga dilaporkan ke tim reses.
“Untuk itu, kita mohon kepada Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi dan instansi terkait bertanggungjawab dan segera menindaklanjuti berbagai permasalahan yang ada sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik,”sarannya.
Di rapat paripurna itu, khusus untuk infrastruktur jalan, Yahdi Khoir, berharap agar Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi melalui Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta instansi terkait segera menindaklanjuti dan merealisasikan pembangunan jalan-jalan Provinsi yang sudah rusak parah di Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara dan Kota Tanjung Balai terutama yang menjadi prioritas yakni jalan Simpang Katarina sampai jalan Bandar Pasir Mandoge.
Masyarakat yang bermukim di Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara dan Kota Tanjung Balai, papar Yahdi, memohon kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera memasang lampu-lampu jalan, memberikan bantuan berupa sampan beserta alat tangkap ikan bagi nelayan tradisional serta membangun tanggul (DAM) yang bertujuan untuk menahan luapan air sungai. (fajaruddin batubara)