Abdul Mu’ti Sekum Muhammadiyah : Apresiasi Semua Usaha dan Iichtiar dalam 2 tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin
Jakarta, Faktaonline.com – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti memberi testimoni, terkait dengan dua tahun Pemerintah Jokowi – KH. Ma’ruf Amin dalam webinar Moya Institute bertajuk ‘Dua Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin: Capaian, Harapan dan Tantangan’.
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, mengingatkan bahwa Presiden ada waktu 3 tahun, soal komunikasi politik harus mendapat perhatian. Karena, kata dia, Jokowi ingin menerapkan politik yang harmonis.
“Tentu kita mengapresiasi semua usaha dan Ikhtiar yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin pada dua tahun kepemimpinan beliau, memang ini masa yang tidak mudah masa sulit karena beberapa bulan setelah dilantik kemudian terjadi pandemic Covid-19” ujarnya dalam webinar Moya Institute bertajuk ‘Dua Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin: Capaian, Harapan dan Tantangan’ di Jakarta, Senin (18/10)
Kendati demikian, kata dia, ini masa yang tidak mudah masa sulit karena beberapa bulan setelah dilantik kemudian terjadi pandemic Covid-19 yang selama ini belum sepenuhnya dapat diatasi, ditengah berbagai usaha yang sungguh-sungguh.
Beberapa hal dari sudut pandangnya sebagai pimpinan organisasi Islam menekankan pentingnya komunikasi dan membangun relasi yang lebih terbuka dan lebih integralistik serta lebih insklusif dengan semua kalangan sehingga tidak ada kesan bahwa Pemerintah ini lebih dekat dengan kelompok keagamaan tertentu dan tidak ada atau kurang komunikasi atau kerjasama dengan kelompok keagamaan yang lainnya.
“Ini adalah catatan yang perlu untuk menjadi bahan kajian bagaimana agar kedepan komunikasi-komunikasi politik dapat terjalin dengan baik dan perdebatan diruang publik itu memang perlu untuk mendapatkan perhatian,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, adalah bagian dari demokrasi tapi tentu saja harus dalam kerangka yang saling menghormati dan dilakukan dengan semangat untuk yang lebih baik lagi dan untuk kepentingan-kepentingan saling menjatuhkan dengan yang lainnya. (rel)