Bupati Dairi Dukung Hilirisasi Jeruk Sumut, Siapkan Lahan Percontohan 20 Hektare
DAIRI – Bupati Dairi, Vickner Sinaga, menghadiri rapat koordinasi produksi dan hilirisasi komoditas jeruk yang digelar di Ruang Rapat I Lantai II Kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin (25/8/2025). Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada Mei 2025, dan bertujuan memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, serta pelaku usaha dalam pengembangan jeruk sebagai komoditas unggulan daerah.
Dalam paparannya, Gubernur Bobby Nasution menyampaikan bahwa luas lahan jeruk di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Simalungun, mencapai 12.030 hektare. Ia menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam meningkatkan kualitas dan daya saing jeruk Sumatera Utara di pasar nasional.
“Banyak peluang yang bisa kita ambil, baik oleh pemerintah daerah maupun provinsi, untuk mendorong para pelaku usaha. Terima kasih kepada kepala daerah yang sudah hadir. Kita ingin mendengar paparan dari Agrari tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan agar jeruk Sumatera Utara benar-benar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Gubernur Bobby Nasution.
Founder dan CEO Agrari, Robertus Theodore, melaporkan hasil pemantauan lalat buah yang dilakukan sejak Mei hingga Agustus 2025 di Liang Melas Datas. Upaya tersebut berhasil menyelamatkan sekitar 967 ton jeruk senilai Rp9,7 miliar. Ia menjelaskan bahwa strategi utama pengendalian hama adalah memutus arah serangan lalat buah dengan melibatkan petani secara aktif.
“Kita harus melawan lalat buah, karena Sumatera Utara menghasilkan 400.000 ton jeruk per tahun. Hanya jeruk dari daerah ini yang bisa menyaingi kualitas jeruk impor. Namun kenyataannya, 50 persen produksi terbuang, 10 persen layak ekspor, dan 40 persen sisanya hanya untuk pasar tradisional. Karena itu, kita perlu beralih dari pertanian tradisional ke pertanian modern,” tegas Robertus.
Bupati Dairi, Vickner Sinaga, menyampaikan komitmennya dalam mendukung pengembangan jeruk di daerahnya dengan menyiapkan 20 hektare lahan percontohan dari total 362 hektare lahan jeruk yang ada.
“Ini merupakan bentuk dukungan Dairi dalam mengembalikan marwah jeruk Sumatera Utara,” ujar Bupati Vickner.
Selain itu, Bupati Dairi juga melaporkan sejumlah program pembangunan daerah, antara lain perbaikan infrastruktur melalui prinsip gotong royong di tengah keterbatasan anggaran, capaian Universal Health Coverage (UHC) yang telah mencapai 100 persen, serta program penghijauan dengan penanaman 10.000 pohon kemiri di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan.
“Mari kita tunjukkan bahwa kita mampu. Semangat ini harus kita alirkan ke seluruh daerah. Komitmen kami adalah memastikan setiap langkah hari ini memberi manfaat bagi banyak orang,” ungkap Vickner.
Rapat tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan tindak lanjut jangka pendek, antara lain pendataan petani dan kebun aktif, pengendalian hama lalat buah pada kecamatan prioritas, serta fasilitasi alternatif pembiayaan bagi petani jeruk di Sumatera Utara.

