Kebijakan Dirut keuangan PT KIM Buang semua vendor lokal Pantas Ditanyakan
MEDAN DELI – Kawasan Industri Modern ( KIM ) yang berpusat sebagai pelaksana kegiatan kawasan industri di Sumatera Utara sebagai BUMN pastinya bertujuan menunjang kebijaksanaan dari program pemerintah di bidang industri, guna peningkatan pendapatan ekonomi untuk pembangunan nasional.
Dibalik kencangnya hembusan angin yang mengakibatkan terbawanya isu isu yang berkembang di kalangan pejabat BUMN terkhusus nya d PT. Kawasan Industri Medan KIM saat awak media menyelusuri hal tersebut dengan menkonfirmasi salah satu Perusahaan lokal.
Hs salah satu Direksi PT. MMH di temui media saat d confimasi Fakta Online Rabu (06/11). Menurut Hs” iya… memang benar semenjak Dirut keuangan PT KIM di jabat berinisial ARS, “Banyak ketidak cocokan tentang kebijakan yang dianggap oleh para staf PT.KIM bahkan semua vendor bertentangan dengan ketentuan yang telah dijalankan sebelumnya.
Lebih lanjut Hs menjelaskan “Contohnya…Nepotisme , semua vendor lokal telah diganti dengan vendor yang baru berasal dari luar daerah melalui rekomendasi ARS. Terkhusus vendor Parking seperti kami yang awalnya vendor lokal penduduk setempat telah merintis dan mendapatkan hasil untuk PT.KIM akhirnya digantikan vendor luar daerah, dengan cara harga tender yang tidak masuk logika. Kenyataanya sekarang ini yang terjadi ‘wanprestasi’ sudah dua bulan pendapatan tidak sesuai dengan kontraknya.
Upaya ARS untuk menutupi wanprestasi tersebut dengan cara memberikan proyek baru mengelola parking di KIM Tahap I yang bertujuan menutupi kekurangan setorannya, yang lebih mengherankan pengelolaan parking KIM Tahap I tidak melalui tender. Kebijakan ARS ini bisa berefek dan menicu stabilitas keamanan PT.KIM.
Hs menyatakan kecewa kepada PT.KIM bahwa ianya melalui PT.MMH telah merintis Parking tersebut yang terlebih dulu berupaya mengkondisikan kepada semua pihak agar berjalannya tujuan dengan aman, merangkul semua elemen. Hal ini sudah dibuktikan selama 5 tahun ini. Dengan kehadiran ARS yang mengobok-obok apa yang telah dirintis ini bisa mengakibatkan fatal karena banyaknya pihak-pihak yang telah terkondusifkan sebelumnya menjadi marah dan akhirnya mengganggu keamanan dan ketertiban kawasan industri bias merambat ke hal-hal lainnya yang menyebabkan KIM diambang kehancuran.
apalagi yang baru baru ini yang terjadi di tender pengamanan atau pengadaan security yang baru saja d selengarakan. di menagkan oleh PT . PSB perusahaan dari luar ( Jakarta ) yang menurut pendugaan saya tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), kesannya lebih amburadul.serta hilangnya pekerjaan warga setempat yang notabenenya pemenang tender tidak mau memakai Men Power lama, pastinya ini adalah salah satu kebijakan dari harinya juga.yang ingin mengantikan semua vendor lokal dengan vendor luar Daerah…..padahal sejarah di KIM mempunyai kesepakatan dengan adat dan penduduk setempat bahwa penduduk lokal yg berprestasi dan propesional akan lebih di preoritaskan tapi nampaknya Ars selaku Dirut Keuangan PT KIM tidak menghargai ini.
Lebih rinci dijelaskan Hs keberadaan PT.KIM berbentuk Holding diprakarsai PT.Danareksa, sehingga membuat rasa percaya dirinya ARS melangit karena rujukan dari Dana Reksa menempatkan ARS sebagai Direktur Keuangan PT.KIM wajar saja tingkah laku beliau tidak mengharhai seniornya, bahkan terkesan memaksakan kehendak dan mengabaikan semua pendapat sejawatan lebih lama berpengalaman di KIM.
Dilihat dari situasi KIM saat ini bila kita mendengar statement viralnya Presiden Prabowo saat di lantik sebagai presiden Republik Indonesia dengan komitmen siap membasmi para koruptor dan nyatakan ketegasannya kepada para pejabat negara di sidang kabinet “ kalau tidak bisa bekerja tidur saja di rumah..”, hal ini telah menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat dan statement ini perlu dibenturkan kepada ARS selaku Direktur Keuangan PT.KIM yang tidak sesuai dengan statement tersebut.
Menurut keterangan ARS Direktur Keuangan PT.KIM saat ingin dikonfirmasi media melalui WhatsApp di hubungi beberapa kali tidak menangkat pangilan dan ketika melalui chat di WhatsApp mengatakan ‘selamat pagi, mohon maaf sdg meeting. terkait hal tsb nanti bagian corcom kami akan kontak bapak’ . Hingga berita ini di naikan tidak ada kelanjutan hasil dari confirmasi tersebut.
( iwan Lbs )