KPU Gelar Debat Perdana, Ini Paparan Para Cabup Masalah Hukum di Langkat
Langkat, Faktaonline.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU), Langkat menggelar debat publik perdana calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang berkontestasi di Pilkada 2024, di Hotel Santika Premiere Medan, Rabu (23/10/2024) Pukul 20.00 WIB.
Debat perdana mengusung tema “tranformasi sosial, budaya, hukum dan keberagaman masyarakat Kabupaten Langkat yang maju, agamis, dan berkelanjutan”.
“ini salah satu fasilitasi yang dilakukan KPU dalam debat pemilihan calon bupati dan wakil bupati, tentu dalam debat pertama ini, masing – calon dapat mempertajam visi-misinya,” ucap Dian Taufik Ramadhan dalam pidatonya.
Sambung Dian, semoga kegiatan debat ini bisa menjadi refrensi bagi masyarakat dalam menetukan pilihan.
“Dan kami juga berterimakasih kepada sejumlah panelis yang telah menyusun materi debat pada malam ini, semoga kami terus diberikan kesehatan dalam menjalankan tugas ini hingga tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati nantinya,” ujarnya.
Di sesi debat pemaparan masalah hukum, soal kasus pelanggaran hukum dan ketertiban masyarakat yang telah terjadi beberapa tahun belakangan di Kabupaten Langkat.
Seperti yang diketahui soal kasus kriminal tewasnya guru yang di dilakukan oleh siswanya, kasus korupsi PPPK, pencurian, narkoba yang telah mencoreng nama baik Kabupaten Langkat.
Menanggapi hal itu calon bupati pasangan Syah Afandin – Tiorita menyampaikan bukan tidak ada solusi dalam hal tersebut, asal kita punya kesungguhan punya niat baik dan punya satu itikad untuk mengembalikan marwah dari negeri Langkat yang tertua ini.
Saya kira kuncinya adalah terletak kepada Top Leadernya kepemimpinannya, kita hadirkan sebagai sebuah kepemimpinan yang berketeladanan. Maka saya kira inilah langkah pertama untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang terjadi.
“Kita tidak bisa menyalahkan siapapun bahkan mungkin kita termasuk orang yang bersalah ketika persoalan ini terjadi dihadapan kita. Karena sekarang kita sedang krisis kepercayaan,” ucap Afandin.
Di waktu terbatas, Syah Afandin juga berharap bahwa langkah-langkah hukum dan keteladanan seorang pemimpin itu bisa menjadi contoh nyata untuk menuturkan satu pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang benar-benar mengayomi pemerintahan yang benar-benar bisa menjadi milik bersama.
“Saya sering berkata kepemimpinan ke depan harus berorientasi kepada pelayanan dan bukan wilayah dengan demikian pelan-pelan persoalan hukum dan nama baik Kabupaten Langkat insya Allah akan bisa dipulihkan,” papar Syah Afandin.
Sementara itu disesi yang sama, pasangan calon bupati Langkat Iskandar – Adli Tama mengungkapkan, untuk menciptakan sebuah birokrasi yang bersih hati di dalam prakteknya tidak sesederhanakan harus melibatkan semua, bagaimana sikap tindakan-tindakan kita pertama tidak melanggar regulasi apalagi sampai melanggar hukum.
Lanjutnya, perlu satu kerjasama dari kita semua dilibatkan dengan peraturan pemerintah tentang kehidupan masyarakat secara regional, secara menyeluruh.
“Untuk itu, bagaimana kita menjadikan supaya sistem yang kita buat paling tidak mohon maaf untuk mengatakan nol korupsi itu saya tidak meyakini itu. Kenapa tidak, mendatang itu perlu waktu yang panjang dan perlu keterlibatan dari semua pihak,” ujar Iskandar.
Lebih lanjut, Iskandar Sugito mengatakan bahwa segala sesuatunya itu seperti ada yang bilang mudah seperti membalik sebuah telapak tangan, tentu ini tidak akan mudah. Tapi tentu ini harus kita tekankan, dan bisa kita mulai, bisa kita laksanakan.
Kita semua harus duduk bersama, kita harus mencari solusi ini, dan kami nanti apabila dipercaya tentu juga harus tetap patuh kepada regulasi. Disamping juga kita harus mau mendengarkan masukan-masukan dari seluruh elementer termasuk elemen penegak hukum.
“Sehingga bagaimana supaya pemerintahan ke depan itu bisa terselenggara dengan baik bersih dan bermanfaat. Dan akan bisa kita kembalikan ke kiri Langkat ini marwahnya menjadi negeri yang benar-benar bertua dan bermartabat kalau kita menjalin kerjasama dengan semua pihak DPRD. Sehingga bagaimana supaya pemerintahan ke depan itu bisa terselenggara dengan baik bersih dan bermanfaat,” jelasnya. (Fandi.F)