Pejuang Perlindungan Anak Tutup Usia, IMO-Indonesia: Kita Kehilangan Putra Terbaik Bangsa
Jakarta – Berhembus kabar duka berpulangnya Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait pada Sabtu (26/8).
Kepergian almarhum tentu menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Ucapan belasungkawa mengalir dari segenap pelosok negeri termasuk dari Ikatan Media Online (IMO) Indonesia
“Turut berduka cita, semoga amal ibadah dan perjuangan almarhum dalam memberikan perlindungan terhadap anak menjadi ladang amal, dan mendapat tempat yang baik disisinya,” ujar ketua IMO-Indonesia seraya mengucap Aamiin Yra.
Diketahui, Arist merupakan seorang aktivis yang sejak lama memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak yang mendapat ketidakadilan.
Pria kelahiran Pematang Siantar, 17 Agustus 1960, ini menjadi Ketua Komnas PA sejak 2010, menggantikan Seto Mulyadi hingga akhir hayatnya.
Sebelum itu, ia menjabat sebagai Sekjen Komnas PA selama 12 tahun sejak 1998. Arist pertama kali memulai kariernya sebagai aktivis sempat aktif di sejumlah LSM dan organisasi buruh.
Ia juga tercatat menjadi aktivis buruh anak di awal 1980-an, hingga beberapa tahun berikutnya membentuk yayasan untuk perlindungan terhadap buruh.
Arist memang mendedikasikan hidupnya untuk kesejahteraan anak. Pada tahun 1987, ia mendirikan Kompak atau Yayasan Komite Pendidikan Anak, yang bertugas memberikan pendidikan untuk buruh anak.
Lalu di tahun 1998 ia bersama sejumlah aktivis anak lainnya termasuk Seto Mulyadi, mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA.
(r/mir)