Presiden bahas isu lingkungan dan kebersihan bersama Forkopimda se-Indonesia,MAPEL beri apresiasi
JAKARTA– Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan (Mapel) Indonesia sambut baik dan dukung Presiden Prabowo Subianto yang telah memberi arahan kepada para pejabat untuk menaruh perhatian terhadap isu lingkungan dan kebersihan.
“Niat presiden mengumpulkan semua pejabat daerah mulai dari Bupati, Walikota, Gubernur, Dandim, Kapolres, semua pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seluruh Indonesia untuk membahas isu lingkungan di Sentul, Bogor harus diberi apresiasi,” ucap Ketua Umum Yayasan Mapel Indonesia, M Yusuf Hanafi Sinaga, (Poto kanan),kepada awak media, Kamis (7/11).
“Selain isu lingkungan, Presiden turut menyoroti kebudayaan yang harus terus dijaga. Saya sepakat dan sependapat dengan hal ini, sebab concern focus issues Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan (MAPEL) Indonesia juga berbicara tentang hal yang sama, selain soal isu lingkungan, pendidikan dan kesehatan. Sejak dahulu kala, adat istiadat dan budaya masyarakat Indonesia yang selalu memperhatikan kebersihan serta keindahan lingkungan bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan suasana yang aman, nyaman, sejuk dan tertib (kondusif),” lanjut Yusuf.
Menurut Yusuf, pertemuan yang dikhususkan untuk membahas isu lingkungan dan kebersihan ini, menunjukkan komitmen kuat pemerintah Kabinet Merah Putih dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Presiden menekankan pentingnya setiap individu, mulai dari lingkup rumah tangga hingga pemerintahan daerah, untuk dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan kebersihan.
“Isu lingkungan yang semakin mendesak dan menjadi perhatian serius saat ini di tengah laju pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, perlu penyeimbangan antara grafik angka over population, pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Hal ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Kita harus mendukung langkah Presiden tersebut”, tambah Yusuf.
Yusuf menyampaikan, bahwa salah satu upaya konkret untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menjalankan sistem green economy. Bagaimana kita dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga dapat mensejahterakan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan tetap menjaga serta melestarikan lingkungan.
Yusuf berharap, pertemuan yang digelar di Sentul, Bogor pada 7 November 2024 dapat menghasilkan langkah-langkah konkret serta melahirkan komitmen bersama dalam mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi Indonesia.
“Penting untuk diingat bahwa menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan adalah proses yang berkelanjutan. Dibutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya.(r/amr)