SPS-PWI Sumut Kembali Gelar UKW dan Workshop Pra UKW, Farianda : Peserta Tetap Fokus dan Jangan Grogi
Medan, Faktaonline.com – Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Sumatera Utara, bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara, kembali menggelar Workshop Pra UKW dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 44-45 Tahun 2022, 31 Oktober hingga 02 November 2022, di Hotel Madani, Medan.
Ketua SPS Cabang Sumut, yang juga Ketua PWI Prov. Sumut, H. Farianda Putra Sinik, SE, kepada wartawan, Sabtu (29/10/22), mengatakan kegiatan yang sama juga telah mereka laksanakan sebelumnya, yakni pada Juli 2022 lalu.
“Ini yang kedua kalinya kita buat, setelah sebelumnya pada Juli lalu kita gelar. Untuk tahun ini kita jadwalkan tiga kali. Sesuai dengan program kita meningkatkan sumber daya wartawan yang berkompeten, beretika dan bermartabat,” ujar Farianda Putra Sinik, didampingi Sekretaris SPS Cabang Sumut, Rianto Aghly.
Farianda menjelaskan, kegiatan Workshop Pra UKW akan digelar Senin, 31 Oktober 2022, yang akan diikuti oleh 100 orang wartawan dari berbagai kab/kota di Sumatera Utara.
Sedangkan untuk peserta UKW Angkatan 44-45 lanjut Farianda, dilaksanakan, Selasa-Rabu, 01-02 November 2022, dengan jumlah peserta sebanyak 60 wartawan di Sumatera Utara.
“UKW Angkatan 44-45 ini diikuti 60 peserta untuk 10 kelas (1 kelas 6 orang,-red), dengan rincian 3 kelas Wartawan Madya (18 orang), dan 7 kelas Wartawan Muda (42 orang). Kita melibatkan 10 penguji, 4 orang dari luar Sumut, dan 6 penguji dari PWI Sumut,” ungkap Farianda.
Ia berharap dengan diawalinya kegiatan Workshop dan Pra UKW ini, para peserta lebih percaya diri menghadapi UKW. “Pada pra UKW itu peserta akan mendapat masukan-masukan terkait materi UKW, sehingga nantinya saat mengikuti UKW tidak grogi dan tetap fokus,” ujarnya.
Farianda berharap seluruh peserta UKW dapat lulus 100 persen dinyatakan kompeten. “Mudah-mudahan semuanya lulus dan dinyatakan kompeten,” harapnya.
Ia juga mengingatkan kepada peserta Workshop Pra UKW dan UKW, agar hadir tepat waktu, dan fokus. “Karena kalau terlambat, tidak bisa ditolerir dan langsung dinyatakan tak kompeten,” pungkasnya. (r/syafii hrp)