Terima Perwakilan Hans Neumann Stiftung Jerman, Bupati Dairi Minta Atensi untuk Kopi Robusta Sidikalang
DAIRI – Bupati Kabupaten Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menerima kehadiran perwakilan EDE Consulting GmbH representative Offfice dari Hanns R. Neumann Stiftung Indonesia (HRNS Indonesia), di Ruang Rapat Bupati, Selasa (5/9/2023).
Perwakilan HRNS Indonesia yang datang yakni Jorge Tiemeier Mark Thinders, Deni Simangunsong, dan Nova Tarigan.
Kehadiran HRNS Indonesia ini adalah kali kedua sejak kehadiran pertamanya di Mei tahun lalu, tepatnya Jumat,(20/5/2022).
Kehadiran tim perusahaan konsultan yang dimiliki HRNS yang berkantor pusat di Hamburg, Jerman, ini adalah membahas kelanjutan kerja sama yang sudah terbangun sejak tahun lalu untuk tahun 2024.
Dalam pertemuan ini, Bupati Dairi Eddy Berutu, berharap komitmen yang sudah dibangun selama ini dalam rangka mengembangkan budidaya tanaman kopi agar semakin terkenal dengan kualitas yang mendunia, ditambah dengan dukungan dari beberapa perusahaan dan lembaga dari luar seperti HRNS Indonesia harus menjadi penambah semangat melakukan komitmen tersebut.
Bupati juga menyampaikan terima kasih sudah membantu petani Kabupaten Dairi dan memberi ilmu pengetahuan bagi petani sehingga perlahan petani Dairi paham pertanian era industri 4.0 itu seperti apa. Sehingga apa yang menjadi komitmen untuk mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang terbantu terwujud berkat peran HRNS.
Namun, Bupati meminta kepada HRNS agar fokus kegiatannya di lapangan tidak hanya fokus pada kopi Arabika semata, namun pengembangan kopi Robusta Sidikalang pun harus jadi perhatian.
“Daerah kami ini unik, punya ketinggian tanah yang berbeda-beda di setiap wilayah lokasi produksi kopinya, sehingga cita rasa kopi yang dihasilkan pun unik. Sebagai komitmen kami mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang ini agar kembali mendunia, kami ingin petani kami diberikan pengetahuan bertani kopi yang baik bukan hanya Arabika, namun juga Robusta,” katanya.
Kepada tim HRNS, Eddy Berutu juga menyampaikan bahwa kopi Sidikalang juga punya keunikan lain, di mana petani penghasil kopinya didominasi oleh kaum perempuan (ibu-ibu). Bahkan cerita keberadaan kaum perempuan sebagai penopang ekonomi keluarga ini sudah dibukukan dan diperkenalkan pada forum G20 dan W20.
“Kami senang dan bangga dengan kerja sama yang sudah ada ini. Namun lebih jauh kami membutuhkan best practice (pelatihan terbaik) terutama kepada petani milenial yang kelak akan menjadi contoh bagi petani yang sudah lebih tua. Perlahan pertanian kita naik ke kuadran lebih tinggilah, sebab pertanian adalah tulang punggung Dairi, seperti kopi,” kata Eddy.
Sebelumnya, Jorge dari HRNS menyampaikan perasaan senangnya atas penyambutan yang diberikan oleh Pemkab Dairi yang begitu hangat.
“Ini pertama kalinya saya ke Sidikalang. Terus terang saya sangat senang sekali. Sangat membanggakan bagi saya hadir di sini. Apalagi saya dengar kita ini memiliki hasil kopi yang cukup enak dan juga terkenal,” kata Jorge.
“Baru tiba di sini, saya sangat senang dengan Sidikalang. Tugas penting kami adalah memberi dukungan pada pertanian Dairi tentunya dengan dukungan dari kita semua. Kami akan melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan ini di tahun mendatang secara berkelanjutan.Yang kami berikan bukan hanya training namun juga praktek di lapangan. Tahun depan membagikan bibit ke 3.000 petani, karena kami adalah lembaga non profit dan anggaran kami yang terbatas bibit yang bisa kami bagi hanya 50 batang per petani,” katanya lagi.
Lebih lanjut disampaikannya, berdasarkan perjanjian kerjasama pertama, HRNS sudah melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan untuk petani pada praktek-praktek agrikultur yang baik (best practice), kualitas produk, pemasaran, dan pengembangan kelembagaan kelompok tani.
Semua ini, kata Jorge, dilakukan guna membantu agar pertanian dan hal lain di dalamnya tumbuh lebih maju.
Perlu diketahui HRNS ini adalah perusahaan yang merancang dan mengatur proyek-proyek pengembangan agrikultur berkesinambungan di berbagai belahan dunia seperti merancang, implementasi, dan manajemen proyek, yang berkontribusi untuk meningkatkan kondisi kehidupan dari para petani kopi melalui satu pendekatan bisnis menuju pembangunan berkesinambungan.(BN/**)